Dikisahkan di sebuah negeri bernama
Mantili ada seorang puteri nan cantik jelita bernama Dewi Shinta. Dia
seorang puteri raja negeri Mantili yaitu Prabu Janaka. Suatu hari sang
Prabu mengadakan sayembara untuk mendapatkan sang Pangeran bagi puteri
tercintanya yaitu Shinta, dan akhirnya sayembara itu dimenangkan oleh
Putera Mahkota Kerajaan Ayodya, yang bernama Raden Rama Wijaya. Namun
dalam kisah ini ada juga seorang raja Alengkadiraja yaitu Prabu Rahwana,
yang juga sedang kasmaran, namun bukan kepada Dewi Shinta tetapi dia
ingin memperistri Dewi Widowati. Dari penglihatan Rahwana, Shinta
dianggap sebagai titisan Dewi Widowati yang selama ini diimpikannya.
Dalam sebuah perjalanan Rama dan Shinta dan disertai Lesmana adiknya,
sedang melewati hutan belantara yang dinamakan hutan Dandaka, si raksasa
Prabu Rahwana mengintai mereka bertiga, khususnya Shinta. Rahwana ingin
menculik Shinta untuk dibawa ke istananya dan dijadikan istri, dengan
siasatnya Rahwana mengubah seorang hambanya bernama Marica menjadi
seekor kijang kencana. Dengan tujuan memancing Rama pergi memburu kijang
‘jadi-jadian’ itu, karena Dewi Shinta menginginkannya. Dan memang benar
setelah melihat keelokan kijang tersebut, Shinta meminta Rama untuk
menangkapnya. Karena permintaan sang istri tercinta maka Rama berusaha
mengejar kijang seorang diri sedang Shinta dan Lesmana menunggui.
Dalam waktu sudah cukup lama ditinggal
berburu, Shinta mulai mencemaskan Rama, maka meminta Lesmana untuk
mencarinya. Sebelum meninggalkan Shinta seorang diri Lesmana tidak lupa
membuat perlindungan guna menjaga keselamatan Shinta yaitu dengan
membuat lingkaran magis. Dengan lingkaran ini Shinta tidak boleh
mengeluarkan sedikitpun anggota badannya agar tetap terjamin
keselamatannya, jadi Shinta hanya boleh bergerak-gerak sebatas lingkaran
tersebut. Setelah kepergian Lesmana, Rahwana mulai beraksi untuk
menculik, namun usahanya gagal karena ada lingkaran magis tersebut.
Rahwana mulai cari siasat lagi, caranya ia menyamar yaitu dengan
mengubah diri menjadi seorang brahmana tua dan bertujuan mengambil hati
Shinta untuk memberi sedekah. Ternyata siasatnya berhasil membuat Shinta
mengulurkan tangannya untuk memberi sedekah, secara tidak sadar Shinta
telah melanggar ketentuan lingkaran magis yaitu tidak diijinkan
mengeluarkan anggota tubuh sedikitpun! Saat itu juga Rahwana tanpa ingin
kehilangan kesempatan ia menangkap tangan dan menarik Shinta keluar
dari lingkaran. Selanjutnya oleh Rahwana, Shinta dibawa pulang ke
istananya di Alengka. Saat dalam perjalanan pulang itu terjadi
pertempuran dengan seekor burung Garuda yang bernama Jatayu yang hendak
menolong Dewi Shinta. Jatayu dapat mengenali Shinta sebagai puteri dari
Janaka yang merupakan teman baiknya, namun dalam pertempuan itu Jatayu
dapat dikalahkan Rahwana.
Disaat yang sama Rama terus memburu
kijang kencana dan akhirnya Rama berhasil memanahnya, namun kijang itu
berubah kembali menjadi raksasa. Dalam wujud sebenarnya Marica
mengadakan perlawanan pada Rama sehingga terjadilah pertempuran antar
keduanya, dan pada akhirnya Rama berhasil memanah si raksasa. Pada saat
yang bersamaan Lesmana berhasil menemukan Rama dan mereka berdua kembali
ke tempat semula dimana Shinta ditinggal sendirian, namun sesampainya
Shinta tidak ditemukan. Selanjutnya mereka berdua berusaha mencarinya
dan bertemu Jatayu yang luka parah, Rama mencurigai Jatayu yang menculik
dan dengan penuh emosi ia hendak membunuhnya tapi berhasil dicegah oleh
Lesmana. Dari keterangan Jatayu mereka mengetahui bahwa yang menculik
Shinta adalah Rahwana! Setelah menceritakan semuanya akhirnya si burung
garuda ini meninggal.
Mereka berdua memutuskan untuk melakukan
perjalanan ke istana Rahwana dan ditengah jalan mereka bertemu dengan
seekor kera putih bernama Hanuman yang sedang mencari para satria guna
mengalahkan Subali. Subali adalah kakak dari Sugriwa paman dari Hanuman,
Sang kakak merebut kekasih adiknya yaitu Dewi Tara. Singkat cerita Rama
bersedia membantu mengalahkan Subali, dan akhirnya usaha itu berhasil
dengan kembalinya Dewi Tara menjadi istri Sugriwa. Pada kesempatan itu
pula Rama menceritakan perjalanannya akan dilanjutkan bersama Lesmana
untuk mencari Dewi Shinta sang istri yang diculik Rahwana di istana
Alengka. Karena merasa berutang budi pada Rama maka Sugriwa menawarkan
bantuannya dalam menemukan kembali Shinta, yaitu dimulai dengan mengutus
Hanuman persi ke istana Alengka mencari tahu Rahwana menyembunyikan
Shinta dan mengetahui kekuatan pasukan Rahwana.
Taman Argasoka adalah taman kerajaan
Alengka tempat dimana Shinta menghabiskan hari-hari penantiannya
dijemput kembali oleh sang suami. Dalam Argasoka Shinta ditemani oleh
Trijata kemenakan Rahwana, selain itu juga berusaha membujuk Shinta
untuk bersedia menjadi istri Rahwana. Karena sudah beberapa kali Rahwana
meminta dan ‘memaksa’ Shinta menjadi istrinya tetapi ditolak,
sampai-sampai Rahwana habis kesabarannya yaitu ingin membunuh Shinta
namun dapat dicegah oleh Trijata. Di dalam kesedihan Shinta di taman
Argasoka ia mendengar sebuah lantunan lagu oleh seekor kera putih yaitu
Hanuman yang sedang mengintainya. Setelah kehadirannya diketahui Shinta,
segera Hanuman menghadap untuk menyampaikan maksud kehadirannya sebagai
utusan Rama. Setelah selesai menyampaikan maskudnya Hanuman segera
ingin mengetahui kekuatan kerajaan Alengka. Caranya dengan membuat
keonaran yaitu merusak keindahan taman, dan akhirnya Hanuman tertangkap
oleh Indrajid putera Rahwana dan kemudian dibawa ke Rahwana. Karena
marahnya Hanuman akan dibunuh tetapi dicegah oleh Kumbakarna adiknya,
karena dianggap menentang, maka Kumbakarna diusir dari kerjaan Alengka.
Tapi akhirnya Hanuman tetap dijatuhi hukuman yaitu dengan dibakar
hidup-hidup, tetapi bukannya mati tetapi Hanuman membakar kerajaan
Alengka dan berhasil meloloskan diri. Sekembalinya dari Alengka, Hanuman
menceritakan semua kejadian dan kondisi Alengka kepada Rama. Setelah
adanya laporan itu, maka Rama memutuskan untuk berangkat menyerang
kerajaan Alengka dan diikuti pula pasukan kera pimpinan Hanuman.
Setibanya di istana Rahwana terjadi
peperangan, dimana awalnya pihak Alengka dipimpin oleh Indrajid. Dalam
pertempuran ini Indrajid dapat dikalahkan dengan gugurnya Indrajit.
Alengka terdesak oleh bala tentara Rama, maka Kumbakarna raksasa yang
bijaksana diminta oleh Rahwana menjadi senopati perang. Kumbakarna
menyanggupi tetapi bukannya untuk membela kakaknya yang angkara murka,
namun demi untuk membela bangsa dan negara Alengkadiraja.Dalam
pertempuran ini pula Kumbakarna dapat dikalahkan dan gugur sebagai
pahlawan bangsanya. Dengan gugurnya sang adik, akhirnya Rahwana
menghadapi sendiri Rama. Pad akhir pertempuran ini Rahwana juga dapat
dikalahkan seluruh pasukan pimpinan Rama. Rahmana mati kena panah pusaka
Rama dan dihimpit gunung Sumawana yang dibawa Hanuman.
Setelah semua pertempuran yang dasyat itu
dengan kekalahan dipihak Alengka maka Rama dengan bebas dapat memasuki
istana dan mencari sang istri tercinta. Dengan diantar oleh Hanuman
menuju ke taman Argasoka menemui Shinta, akan tetapi Rama menolak karena
menganggap Shinta telah ternoda selama Shinta berada di kerajaan
Alengka. Maka Rama meminta bukti kesuciannya, yaitu dengan melakukan
bakar diri. Karena kebenaran kesucian Shinta dan pertolongan Dewa Api,
Shinta selamat dari api. Dengan demikian terbuktilah bahwa Shinta masih
suci dan akhirnya Rama menerima kembali Shinta dengan perasaan haru dan
bahagia. Dan akhir dari kisah ini mereka kembali ke istananya
masing-masing.
Sumber:
(dikutip dari http://candidiy.tripod.com/ramayana.htm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar